Langsung ke konten utama

ADOLF HITLER - Pemimpin Nazi Jerman

Hitler lahir di Braunau, Austria-Hungaria, pada 20 April 1889, sebagai anak keempat dari keluarga berkecukupan. Masa kecilnya cukup menyenangkan, namun kematian ayahnya pada 1903 mengubah hidup Hitler. Ia lebih banyak bermain dan bermimpi, tidak berprestasi di sekolah, dan bahkan keluar dari sekolah pada 1905.

Hitler ingin menjadi seniman, tetapi tidak lulus ujian masuk Akademi Seni Wina pada Oktober 1907. Ia lebih banyak lontang-lantung, kadang-kadang menonton opera. Ketika tunjangannya habis, Hitler yang enggan mencari kerja, akhirnya terdampar di tempat penampungan gelandangan. Di sinilah ia mulai berkenalan dengan ide-ide politik yang ekstrem, khususnya konsep keunggulan ras Arya.

Pada Perang Dunia I Hitler bekerja sebagai juru bicara politik kantor lokal tentara, dan lantas menjadi pengawas kelompok-kelompok politik di Munich. Ia kemudian berhubungan dengan Partai Pekerja Jerman—yang kemudian menjadi Partai Pekerja Nasional Sosialis Jerman alias Partai Nazi. Dia dipecat dari ketentaraan setelah ketahuan menjadi juru bicara Partai Nazi.

Hitler sukses di Partai Nazi, mula-mula menjadi juru bicara dan penggalang dana partai, akhirnya menguasai Partai Nazi dengan mengangkat dirinya sebagai Führer (pemimpin tertinggi) pada 29 Juli 1921.

Kemerosotan ekonomi akibat kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I membuat rakyat resah. Hitler memutuskan untuk memulai revolusi. Pada 8 November 1923, Hitler dan 600 anggota paramiliter Nazi bergerak, menyandera kepala pemerintahan provinsi Bavaria Gustav von Kahr, dan mendeklarasikan susunan pemerintah nasional yang baru. Tetapi usahanya gagal, dan Hitler masuk bui sekitar setahun.

Hitler menulis jilid pertama Mein Kampf (“Perjuanganku”) di penjara dan melanjutkan jilid keduanya setelah keluar. Setelah bebas, Hitler kembali menguasai Partai Nazi. Dia membangun jaringan organisasi lokal partai di seluruh Jerman dan membentuk pasukan berseragam hitam yang disebut SS (Schutzstaffel). Hitler menempuh jalur demokratis untuk meraih kekuasaan, meraih suara terbanyak pada 1932.

Hitler diangkat sebagai kanselir Jerman pada 30 Januari 1933. Ia segera mengisi jabatan-jabatan penting di birokrasi, kehakiman, dan pemerintah provinsi dengan para loyalis Nazi. Dia membentuk Front Buruh Jerman yang dikontrol Nazi. Semua partai politik diberangus, segala aktivitas ekonomi, media, dan kebudayaan dikontrol oleh Nazi. Untuk mengindoktrinasi rakyat sejak usia muda, sekolah-sekolah diwajibkan mengajar ideologi Nazi.

Hitler berusaha menjaga kemurnian ras Arya dan membasmi ras-ras lain yang menurutnya lebih rendah. Orang Yahudi mengalami perlakuan sangat kejam pada masa itu. Puncaknya, Nazi mengirim lebih dari 30.000 orang Yahudi ke kamp konsentrasi.

Hitler juga berencana menaklukkan Eropa dengan melakukan empat perang yang berbeda. Perang pertama melawan Cekoslowakia (kini Republik Ceko dan Slowakia). Perang kedua melawan Inggris dan Prancis. Perang ketiga melawan Uni Soviet, dan perang keempat melawan Amerika Serikat. Untuk mencapai tujuannya, Hitler menjalin aliansi dengan diktator Italia, Benito Mussolini. Ia juga bermitra dengan Jepang dalam Poros Roma-Berlin-Tokyo.

Perang Dunia II akhirnya pecah ketika pasukan Jerman menyerang Polandia pada 1939. Polandia pun ditaklukkan oleh pasukan Jerman. Inggris dan Prancis, dua negara yang mengalahkan Jerman pada PD I, segera mengumumkan perang dengan Jerman. Pada 1940 pasukan Hitler terus maju, menaklukkan Norwegia, Belanda, dan Belgia. Bahkan Prancis pun akhirnya dapat dikalahkan oleh Jerman.

Namun perang berkepanjangan itu melemahkan Jerman. Rencana menaklukkan Uni Soviet dan Inggris tak semudah yang Hitler bayangkan. Serangan balik Sekutu ke Normandia, Prancis bagian selatan, pada Juni 1944 menandai akhir usaha Hitler untuk menaklukkan dunia. Ketika kekalahan sudah di depan mata, pada 30 April 1945, Hitler bunuh diri di tempat perlindungannya.

(Sumber: Sang Pemimpin, Ready Susanto, Penerbit Bejana, 2010)


Postingan populer dari blog ini

FIDEL CASTRO - Pemimpin Kuba

Castro lahir pada 13 Agustus 1926 di Biran, Kuba, dengan nama Fidel Alejandro Castro Ruz. Anak petani gula kaya imigran dari Spanyol, Castro lulus fakultas hukum Universitas Havana pada 1950. Ketika diktator Fulgencio Batista memimpin Kuba, Castro menjadi pemimpin faksi bawah tanah yang menentangnya. Dia mengobarkan revolusi di Santiago pada 1953, dan karena itu dipenjara. Bebas pada 1955, Castro dibuang ke Meksiko dan AS. Pada 1956 Castro kembali ke Kuba dengan “pasukan” 82 orang, 70 di antaranya terbunuh ketika mendarat. Castro, saudaranya Raoul, dan Che Guevara termasuk 12 orang yang selamat. Kelompok pemberontak yang dikenal dengan nama Gerakan 26 Juli itu mendapat dukungan rakyat, dan pada Desember 1958 memproklamasikan Revolusi Kuba di Havana. Castro mengangkat dirinya menjadi PM pada Februari 1959. Castro dan Che Guevara. Gagal menjalin hubungan diplomatik dan dagang dengan AS, Castro memperoleh senjata, kredit, dan bantuan makanan dari Uni Soviet. Dia menasionalisasi sumber-sum...

VACLAV HAVEL - Pemimpin Cekoslowakia

Václav Havel lahir di Praha,  5 Oktober 1936. Dia besar dalam lingkungan keluarga intelektual dan pengusaha kaya dan terkemuka. Ayahnya pengusaha pemilik wilayah satelit Barrandov di Praha, ibunya lahir dari keluarga dutabesar dan jurnalis terkemuka. Karena riwayat hidupnya yang “borjuis”, rezim Komunis tidak mengizinkan Havel melanjutkan ke sekolah formal. Maka selama empat tahun pada paro pertama 1950-an, Havel muda magang sebagai asisten laboratorium kimia, sembari mengambil kelas malam. Karena alasan politik pula, dia tidak diterima di sekolah-sekolah yang memiliki program studi kemanusiaan. Dia memilih belajar di Fakultas Ekonomi di Universitas Teknik Cek di Praha, namun keluar setelah dua. Pada 1964, Havel memutuskan menikah dengan seorang gadis biasa, Olga Šplíchalová—keputusan yang membuat ibunya kecewa. Setelah masuk dinas militer pada 1957-1959, Havel bekerja sebagai petugas pentas di Praha dan belajar drama melalui korespondensi di Fakultas Teater di Akademi Seni Peran P...

DAVID BEN-GURION - Pemimpin Israel

Ben-Gurion lahir di Plonks, kota kecil Rusia (kini bagian dari Polandia) pada 16 Oktober 1886, anak pengacara yang aktif dalam gerakan zionis. Gerakan ini bertujuan menyatukan orang-orang Yahudi yang bertebaran di sebuah negara di Palestina. Pada usia 14-an Ben-Gurion telah aktif membentuk suatu komunitas pemuda Zionis. Dia berangkat ke Palestina pada 1906, bekerja di sebuah lahan pertanian di pemukiman Yahudi di Palestina. Ben-Gurion segera aktif dalam kelompok-kelompok awal sosialis-Zionis. Pada 1910 ia meninggalkan pertanian dan menyunting suratkabar pekerja Zionis berbahasa Yahudi, Achdut (Persatuan). Sejak itulah ia menggunakan nama Ben-Gurion, yang dalam bahasa Ibrani berarti “putra singa muda”. Kegiatannya menyebabkan dia diusir dari Palestina pada 1915. Ia pergi New York, Amerika, untuk belajar bahasa Inggris dan lagi-lagi terlibat aktif dalam gerakan lokal sosialis-Zionis. Pada 1917, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour yang mendukung “rumah nasional” bagi bangsa Yahudi di P...