Ketika pemberontakan pecah, Chiang balik ke Shanghai, ikut serta menggulingkan pemerintah kerajaan dan membentuk Republik Cina (1912). Dia juga ikut serta dalam Revolusi Kedua (1913) dan kampanye melawan tuan tanah (1915-1916). Pada 1923, Sun mengirim Chiang ke Uni Soviet untuk mencari bantuan sekaligus mempelajari Soviet. Kemudian dia ditugaskan menjadi inspektur Akademi Militer Whampoa, pusat latihan tentara KMT.
Seiring kematian Sun pada 1925, terjadi pertikaian di dalam KMT. Namun Chiang yang menjadi panglima Tentara Revolusioner Nasional tampil sebagai pemimpin terkuat. Pada 1927, kerjasama KMT dan Komunis berakhir, bahkan Chiang memerintahkan Komunis dibubarkan. Chiang kemudian melakukan serangkaian serangan terhadap Komunis yang dipimpin Mao Zedong dan Zhou Enlai. Pada saat yang sama dia juga melakukan perlawanan terhadap Jepang yang menyerang Donghei. Tindakan Chiang memaksa Komunis untuk melakukan Long March pada 1934 dan Chiang diculik oleh jenderal nasionalis Chang Hsüeh-liang pada 1936. Setelah Chiang bebas, dibentuklah front nasional gabungan yang diketuai Chiang sebagai pemimpin KMT (1938).
Perang dengan Jepang meletus setahun kemudian. Selama perang itu, Chiang muncul menjadi pemimpin nasional dan dunia. Ketika Jepang berhasil dipukul mundur pada 1945, Chiang terlibat pertikaian lagi dengan Komunis. Pada 1947 tentara Komunis melakukan serangan dan meraih kemenangan di Henan dan Hebei Utara. Pertempuran Huaihai (1948-1949) menghancurkan Chiang, dan ketika Jenderal Fu Zuoyi, komandan wilayah Beijing-Tianjin menyerah kepada Komunis pada awal 1949, kekuatan Nasionalis kalah. Chiang pun “kabur” ke Taiwan.Di Taiwan, dengan bantuan militer dan ekonomi dari AS, Chiang mampu menjalankan program pembangunan ekonomi yang ambisius. Taiwan kemudian mampu membangun pertanian dan industri modern dan menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia.
Chiang meninggal pada 5 April 1975 di Taipei, Taiwan, setelah sakit berlarut-larut dan dia menunjuk anaknya Chiang Ching-kuo sebagai pengganti.
(Sumber: Sang Pemimpin, Ready Susanto, Penerbit Bejana, 2010)