Langsung ke konten utama

HO CHI MINH - Pemimpin Vietnam Utara

Ho lahir sebagai Nguyen Sinh Cung, anak bungsu dari tiga bersaudara, di sebuah desa di Vietnam bagian tengah pada 19 Mei 1890. Wilayah ini secara tidak langsung berada di bawah kontrol Prancis melalui pemerintahan boneka. Para petani melarat menolak kehadiran Prancis; dan ayah Ho, seorang pegawai pengadilan, menunjukkan simpati kepada para petani itu dengan berhenti dari jabatannya, kemudian menjadi guru keliling.

Mewarisi bakat pemberontak dari ayahnya, Ho muda ikut serta dalam beberapa kali aksi pembangkangan, dan mulai dikenal sebagai “pembuat onar”. Tetapi dia sangat akrab dengan prinsip-prinsip Prancis liberte, egalite, fraternite (kebebasan, persamaan, persaudaraan) dan ingin sekali melihat prakteknya di Prancis. Pada 1911 dia pun berangkat ke Marseilles sebagai pesuruh kapal.

Di Paris, Ho bekerja sebagai tukang reparasi foto. Namun catatannya sebagai pembangkang segera membuatnya masuk dalam daftar hitam polisi Prancis. Pada 1919, Presiden AS Woodrow Wilson datang ke Prancis untuk menandatangani perjanjian yang mengakhiri Perang Dunia I. Ho mencoba menemui Wilson dengan serangkaian daftar kekerasan Prancis di Vietnam, namun ia ditolak. Ho lalu bergabung dengan partai yang baru berdiri, Partai Komunis Prancis. “Patriotismelah, bukan komunisme, yang menginspirasi saya,” katanya kemudian.

Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi
Ho kemudian memperoleh kesempatan malang melintang di seluruh dunia sebagai agen rahasia Moskow. Ia menyamar sebagai jurnalis Cina atau rahib Buddha, muncul di Kanton, Rangoon, atau Kalkuta. Sebagai seorang agen profesional, dia memiliki sederet alias. Berkali-kali dia dilaporkan tewas, namun kemudian muncul di tempat lain. Pada 1929 dia mengumpulkan beberapa orang militan di Hong Kong dan membentuk Partai Komunis Indocina.

Pada 1940, pasukan Jepang memasuki Indocina dan para pegawai Prancis di Vietnam bekerjasama dengan mereka. Jepang banyak dipuja sebagai pembebas, tetapi bagi Ho, Jepang tak lebih baik dari Prancis. Ia pun menyeberang dari Cina ke Vietnam dan membujuk para pengikutnya untuk memerangi Jepang dan Prancis. Ia pun membentuk Viet Minh, akronim dari Liga Kemerdekaan Vietnam, dari mana dia mendapat nama alias Ho Chi Minh—kurang lebih berarti “Pembawa Cahaya”.

Ho membawa semangat pemberontakan bukan hanya terhadap Prancis tetapi juga terhadap Amerika Serikat. Ketika perang makin meluas pada pertengahan 1960-an, AS sadar bahwa perang Vietnam akan sulit dihentikan. Pada 1965, Presiden Lyndon B. Johnson  mencoba melakukan pendekatan diplomatik. Johnson yakin taktik itu akan berhasil. Namun, Ho tidak pernah bisa menerima tawaran pihak Barat, karena hal itu berarti Vietnam akan terpecah. Sementara Ho bermimpi untuk menyatukan Vietnam di bawah satu bendera. Jutaan orang Vietnam kemudian berjuang dan tewas untuk mencapai tujuan itu.

Ho wafat di Hanoi, pada 2 September 1969, dalam usia 79, sekitar enam tahun sebelum pasukannya berhasil masuk ke Saigon setelah melakukan serangan bergelombang. Para pengikut Ho meletakkan tubuhnya yang telah dibalsem dalam sebuah mausoleum granit tersembunyi, tiruan dari makam Lenin di Moskow.

(Sumber: Sang Pemimpin, Ready Susanto, Penerbit Bejana, 2010)

Postingan populer dari blog ini

ADOLF HITLER - Pemimpin Nazi Jerman

Hitler lahir di Braunau, Aus tria-Hungaria, pada 20 April 1889, sebagai anak keempat dari keluarga berkecukupan. Masa kecilnya cukup menyenangkan, namun kematian ayahnya pada 1903 mengubah hidup Hitler. Ia lebih banyak bermain dan bermimpi, tidak berprestasi di sekolah, dan bahkan keluar dari sekolah pada 1905. Hitler ingin menjadi seniman, tetapi tidak lulus ujian masuk Akademi Seni Wina pada Oktober 1907. Ia lebih banyak lontang-lantung, kadang-kadang menonton opera. Ketika tunjangannya habis, Hitler yang enggan mencari kerja, akhirnya terdampar di tempat penampungan gelandangan. Di sinilah ia mulai berkenalan dengan ide-ide politik yang ekstrem, khususnya konsep keunggulan ras Arya. Pada Perang Dunia I Hitler bekerja sebagai juru bicara politik kantor lokal tentara, dan lantas menjadi pengawas kelompok-kelompok politik di Munich. Ia kemudian berhubungan dengan Partai Pekerja Jerman—yang kemudian menjadi Partai Pekerja Nasional Sosialis Jerman alias Partai Nazi. Dia dipecat dari kete

MIKHAIL GORBACHEV - Pemimpin Rusia

Mikhail Sergeyevich Gor bachev lahir dari keluarga petani di Stavropol, kawasan pertanian di Rusia, pada 2 Maret 1931. Ia masuk sekolah hukum di Universitas Negeri Moskow pada 1950 dan menjadi anggota penuh Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) pada 1952. Ia bertemu dengan Raisa Titarenko, mahasiswa filsafat dari Siberia pada 1951 dan menikah pada 1953. Karier politik Gorbachev dirintisnya di Komsomol (Liga Pemuda Komunis) tempat latihan tradisional bagi para anggota partai komunis. Posisinya menanjak cepat dan pada 1971 dia menduduki salah satu kursi Komite Sentral PKUS. Dia menjadi anggota penuh Politbiro PKUS pada Oktober 1980 dalam usia 49, menjadi anggota termuda di lingkaran dalam PKUS. Pada saat diangkat sebagai pemimpin Soviet, 11 Maret 1985, ia mengangkat para pembantunya dari kalangan politisi muda usia. Dia segera membuat perubahan-perubahan di tingkat-tingkat bawah struktur kekuasaan. Bersamaan dengan pergantian personel, Gorbachev membuat langkah-langkah mengatasi korupsi dan k

THOMAS JEFFERSON - Pemimpin Amerika Serikat

Thomas Jefferson lahir pada 13  April 1743 di Shadwell, anak ketiga dari delapan bersaudara dari keluarga terkemuka di Virginia. Pada 1752, Jefferson mulai masuk sekolah. Pada usia sembilan tahun, Jefferson mulai belajar bahasa Latin, Yunani, dan Prancis. Ketika berusia 14 tahun, ayahnya meninggal dan dia mewarisi tanah seluas 20 km² dan lusinan budak. Setelah kematian ayahnya, dia bersekolah di Fredericksville Parish dekat Gordonsville, Virginia. Pada 1760 Jefferson masuk College of William & Mary di Williamsburg dan lulus dengan nilai tertinggi pada 1762. Jefferson seorang pelajar yang rajin dan cerdas, memiliki rasa ingin tahu yang besar dalam semua bidang ilmu. Mengikuti tradisi keluarganya ia sering belajar hingga lima belas jam dalam sehari. Lulus sekolah, dia bekerja sebagai pengacara yang menangani berbagai kasus di Virginia antara 1768 dan 1773. Pada 1772 Jefferson menikah dengan janda berusia 23 tahun Martha Wayles Skelton. Pasangan ini dikarunia enam anak. Martha meningg