Langsung ke konten utama

MIKHAIL GORBACHEV - Pemimpin Rusia

Mikhail Sergeyevich Gorbachev lahir dari keluarga petani di Stavropol, kawasan pertanian di Rusia, pada 2 Maret 1931. Ia masuk sekolah hukum di Universitas Negeri Moskow pada 1950 dan menjadi anggota penuh Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) pada 1952. Ia bertemu dengan Raisa Titarenko, mahasiswa filsafat dari Siberia pada 1951 dan menikah pada 1953.

Karier politik Gorbachev dirintisnya di Komsomol (Liga Pemuda Komunis) tempat latihan tradisional bagi para anggota partai komunis. Posisinya menanjak cepat dan pada 1971 dia menduduki salah satu kursi Komite Sentral PKUS. Dia menjadi anggota penuh Politbiro PKUS pada Oktober 1980 dalam usia 49, menjadi anggota termuda di lingkaran dalam PKUS.

Pada saat diangkat sebagai pemimpin Soviet, 11 Maret 1985, ia mengangkat para pembantunya dari kalangan politisi muda usia. Dia segera membuat perubahan-perubahan di tingkat-tingkat bawah struktur kekuasaan. Bersamaan dengan pergantian personel, Gorbachev membuat langkah-langkah mengatasi korupsi dan ketidakkompetenan dalam organisasi PKUS, mengkampanyekan gerakan anti-konsumsi alkohol, dan mencoba mengatasi kemunduran ekonomi Uni Soviet.

Pada 1986 Gorbachev mengambil kebijakan radikal setelah dia merasa frustrasi atas resistensi birokratik yang dihadapinya. Dia mulai menggulirkan perestroika (pembangunan kembali) masyarakat dan ekonomi dan memaklumatkan bahwa glasnost (keterbukaan) harus dilakukan di pemerintahan, partai, dan media massa. Langkah Gorbachev berlanjut dengan menjalankan demokratizatsiia (demokratisasi) rezim Soviet sejak Januari 1987.

Salah satu akibat dari kebijakan Gorbachev adalah melemahnya kontrol rezim komunis Uni Soviet. Menghadapi ekonomi yang merosot dan ketidakstabilan politik, Uni Soviet terancam pecah. Tiga republik Baltik: Estonia, Latvia, dan Lithuania menentang kepemimpinan Soviet. Tetapi tantangan paling besar datang dari Republik Rusia, yang penduduknya mencapai lebih dari separo penduduk Soviet. Pada Mei 1990, Boris Yeltsin, pengkritik Gorbachev paling keras, terpilih sebagai ketua parlemen Rusia. Pada Juni 1991, Yeltsin terpilih sebagai Presiden Rusia.

Gorbachev diapit oleh Ben Kingsley dan Leonardo di Caprio

Menghadapi tekanan dari negara-negara pendukungnya, bubarnya Uni Soviet tinggal menunggu waktu. Pada 19 Agustus 1991, sekelompok pembantu terdekat Gorbachev—para komunis konservatif di level atas pemerintahan—melakukan kup terhadap Gorbachev dengan mendeklarasikan keadaan darurat. Gorbachev, di bawah penjagaan di rumah musim panasnya, menolak skenario yang mereka inginkan. Keengganan Gorbachev segera disambut demonstrasi jalanan di Moskow yang dipimpin oleh Yeltsin. Pada 24 Agustus Gorbachev mundur dari jabatan sekjen PKUS.

Usaha-usaha Gorbachev untuk membentuk federasi gabungan, suatu bentuk pemerintah pusat transisi, gagal total. Semua republik Soviet, kecuali Rusia dan Kazakhstan, menyatakan kemerdekaan dari Uni Soviet pada Oktober. Para pemimpin Rusia, Ukraina, dan Belarusia kemudian menyatakan bahwa Uni Soviet telah bubar dan mengumumkan pembentukan aliansi longgar yang disebut Perserikatan Negara-Negara Merdeka. Gorbachev akhirnya mundur sebagai Presiden Uni Soviet pada 25 Desember.

Setelah mundur dari jabatan-jabatannya, Gorbachev tetap aktif di Yayasan Gorbachev yang bergerak di bidang riset sosial, ekonomi, dan politik yang didirikannya pada Desember 1991. Meskipun banyak orang Rusia menyalahkan dirinya atas kerusakan-kerusakan yang terjadi setelah era Uni Soviet. Gorbachev mencoba bersaing dalam pemilihan presiden Rusia pada 1996. Namun ia gagal bersaing dengan Boris Yeltsin yang saat itu telah tampil menjadi “pahlawan” bagi orang-orang Rusia.

(Sumber: Sang Pemimpin, Ready Susanto, Penerbit Bejana, 2010)

Postingan populer dari blog ini

FIDEL CASTRO - Pemimpin Kuba

Castro lahir pada 13 Agustus 1926 di Biran, Kuba, dengan nama Fidel Alejandro Castro Ruz. Anak petani gula kaya imigran dari Spanyol, Castro lulus fakultas hukum Universitas Havana pada 1950. Ketika diktator Fulgencio Batista memimpin Kuba, Castro menjadi pemimpin faksi bawah tanah yang menentangnya. Dia mengobarkan revolusi di Santiago pada 1953, dan karena itu dipenjara. Bebas pada 1955, Castro dibuang ke Meksiko dan AS. Pada 1956 Castro kembali ke Kuba dengan “pasukan” 82 orang, 70 di antaranya terbunuh ketika mendarat. Castro, saudaranya Raoul, dan Che Guevara termasuk 12 orang yang selamat. Kelompok pemberontak yang dikenal dengan nama Gerakan 26 Juli itu mendapat dukungan rakyat, dan pada Desember 1958 memproklamasikan Revolusi Kuba di Havana. Castro mengangkat dirinya menjadi PM pada Februari 1959. Castro dan Che Guevara. Gagal menjalin hubungan diplomatik dan dagang dengan AS, Castro memperoleh senjata, kredit, dan bantuan makanan dari Uni Soviet. Dia menasionalisasi sumber-sum...

VACLAV HAVEL - Pemimpin Cekoslowakia

Václav Havel lahir di Praha,  5 Oktober 1936. Dia besar dalam lingkungan keluarga intelektual dan pengusaha kaya dan terkemuka. Ayahnya pengusaha pemilik wilayah satelit Barrandov di Praha, ibunya lahir dari keluarga dutabesar dan jurnalis terkemuka. Karena riwayat hidupnya yang “borjuis”, rezim Komunis tidak mengizinkan Havel melanjutkan ke sekolah formal. Maka selama empat tahun pada paro pertama 1950-an, Havel muda magang sebagai asisten laboratorium kimia, sembari mengambil kelas malam. Karena alasan politik pula, dia tidak diterima di sekolah-sekolah yang memiliki program studi kemanusiaan. Dia memilih belajar di Fakultas Ekonomi di Universitas Teknik Cek di Praha, namun keluar setelah dua. Pada 1964, Havel memutuskan menikah dengan seorang gadis biasa, Olga Šplíchalová—keputusan yang membuat ibunya kecewa. Setelah masuk dinas militer pada 1957-1959, Havel bekerja sebagai petugas pentas di Praha dan belajar drama melalui korespondensi di Fakultas Teater di Akademi Seni Peran P...

DAVID BEN-GURION - Pemimpin Israel

Ben-Gurion lahir di Plonks, kota kecil Rusia (kini bagian dari Polandia) pada 16 Oktober 1886, anak pengacara yang aktif dalam gerakan zionis. Gerakan ini bertujuan menyatukan orang-orang Yahudi yang bertebaran di sebuah negara di Palestina. Pada usia 14-an Ben-Gurion telah aktif membentuk suatu komunitas pemuda Zionis. Dia berangkat ke Palestina pada 1906, bekerja di sebuah lahan pertanian di pemukiman Yahudi di Palestina. Ben-Gurion segera aktif dalam kelompok-kelompok awal sosialis-Zionis. Pada 1910 ia meninggalkan pertanian dan menyunting suratkabar pekerja Zionis berbahasa Yahudi, Achdut (Persatuan). Sejak itulah ia menggunakan nama Ben-Gurion, yang dalam bahasa Ibrani berarti “putra singa muda”. Kegiatannya menyebabkan dia diusir dari Palestina pada 1915. Ia pergi New York, Amerika, untuk belajar bahasa Inggris dan lagi-lagi terlibat aktif dalam gerakan lokal sosialis-Zionis. Pada 1917, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour yang mendukung “rumah nasional” bagi bangsa Yahudi di P...