Langsung ke konten utama

SUKARNO - Pemimpin Indonesia

Sukarno, yang akrab dipanggil Bung Karno, adalah pemimpin terkemuka gerakan nasionalis Indonesia. Dikenal sebagai orator ulung, sejak muda dia memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikannya pada 1927. Ketika Indonesia merdeka, insinyur lulusan ITB ini terpilih menjadi presiden pertama.

Sukarno lahir di Blitar pada 6 Juni 1901, anak guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan, Idayu Rai. Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Sukarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai mahasiswa teknik Sukarno terbilang pandai, namun ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya terpikat. Tiga bulan setelah lulus, pada 1926, dia memuatkan ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul “Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide persatuan antarkelompok yang kemudian menandai pemikiran politik sepanjang kariernya.

Sukarno terkenal sebagai seorang orator ulung.
Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927. Sukarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung, karena aktivitas politiknya, namun dibebaskan dua tahun kemudian. Dia ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende dan kemudian ke Bengkulu, sampai dia dibebaskan oleh Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Sukarno mendapat kesempatan lebih besar untuk mempromosikan cita-cita nasional Indonesia dengan bekerjasama dengan Jepang melawan Sekutu. Sikap mau bekerjasama dengan Jepang ini tak pelak mengundang kritik keras dari pelbagai kalangan “garis keras” yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.

Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang takluk kepada Sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat menculiknya ke Rengas Dengklok, Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Sukarno-Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Sukarno-Hatta segera terlibat dalam perjuangan melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Sukarno-Hatta kembali dibuang ke Parapat dan Bangka, namun pada 1949 ketika secara resmi Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, kedudukan Sukarno sebagai presiden kembali dipulihkan.

Ketika sistem pemerintahan parlemen terbukti tak berjalan efektif, Sukarno pada akhir 1956 menyerukan pembubaran semua partai politik. Dia kemudian membentuk apa yang dia sebut Demokrasi Terpimpin pada 1959, dan pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Sukarno mencoba menerapkan gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Namun kondisi krisis ekonomi dan politik di dalam negeri terus bertambah runyam.

Sukarno dan Suharto.
Dalam bidang politik luar negeri, Sukarno bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan Barat. Untuk mengimbangi kekuatan Barat, dia memimpin negara-negara baru melawan kekuatan kolonial dan “neo­kolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk menyerahkan Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Sukarno mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada 1963. Pada 1965 Indonesia keluar dari PBB dan Sukarno makin aktif sebagai tokoh negara-negara “new emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya mempengaruhi rakyat Indonesia tetapi juga bangsa-bangsa baru merdeka di Asia-Afrika. Dia dikenal sebagai salah satu pemimpin negara-negara Non-Blok yang paling terkemuka.

Situasi politik Indonesia memuncak dengan perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Berlanjut dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran partai Komunis, dan buntutnya Sukarno tersingkir. Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta Sukarno untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Sampai kematian Sukarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia masih berada dalam status tahanan rumah.

(Sumber: Sang Pemimpin, Ready Susanto, Penerbit Bejana, 2010)

Postingan populer dari blog ini

ADOLF HITLER - Pemimpin Nazi Jerman

Hitler lahir di Braunau, Aus tria-Hungaria, pada 20 April 1889, sebagai anak keempat dari keluarga berkecukupan. Masa kecilnya cukup menyenangkan, namun kematian ayahnya pada 1903 mengubah hidup Hitler. Ia lebih banyak bermain dan bermimpi, tidak berprestasi di sekolah, dan bahkan keluar dari sekolah pada 1905. Hitler ingin menjadi seniman, tetapi tidak lulus ujian masuk Akademi Seni Wina pada Oktober 1907. Ia lebih banyak lontang-lantung, kadang-kadang menonton opera. Ketika tunjangannya habis, Hitler yang enggan mencari kerja, akhirnya terdampar di tempat penampungan gelandangan. Di sinilah ia mulai berkenalan dengan ide-ide politik yang ekstrem, khususnya konsep keunggulan ras Arya. Pada Perang Dunia I Hitler bekerja sebagai juru bicara politik kantor lokal tentara, dan lantas menjadi pengawas kelompok-kelompok politik di Munich. Ia kemudian berhubungan dengan Partai Pekerja Jerman—yang kemudian menjadi Partai Pekerja Nasional Sosialis Jerman alias Partai Nazi. Dia dipecat dari kete

MIKHAIL GORBACHEV - Pemimpin Rusia

Mikhail Sergeyevich Gor bachev lahir dari keluarga petani di Stavropol, kawasan pertanian di Rusia, pada 2 Maret 1931. Ia masuk sekolah hukum di Universitas Negeri Moskow pada 1950 dan menjadi anggota penuh Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) pada 1952. Ia bertemu dengan Raisa Titarenko, mahasiswa filsafat dari Siberia pada 1951 dan menikah pada 1953. Karier politik Gorbachev dirintisnya di Komsomol (Liga Pemuda Komunis) tempat latihan tradisional bagi para anggota partai komunis. Posisinya menanjak cepat dan pada 1971 dia menduduki salah satu kursi Komite Sentral PKUS. Dia menjadi anggota penuh Politbiro PKUS pada Oktober 1980 dalam usia 49, menjadi anggota termuda di lingkaran dalam PKUS. Pada saat diangkat sebagai pemimpin Soviet, 11 Maret 1985, ia mengangkat para pembantunya dari kalangan politisi muda usia. Dia segera membuat perubahan-perubahan di tingkat-tingkat bawah struktur kekuasaan. Bersamaan dengan pergantian personel, Gorbachev membuat langkah-langkah mengatasi korupsi dan k

THOMAS JEFFERSON - Pemimpin Amerika Serikat

Thomas Jefferson lahir pada 13  April 1743 di Shadwell, anak ketiga dari delapan bersaudara dari keluarga terkemuka di Virginia. Pada 1752, Jefferson mulai masuk sekolah. Pada usia sembilan tahun, Jefferson mulai belajar bahasa Latin, Yunani, dan Prancis. Ketika berusia 14 tahun, ayahnya meninggal dan dia mewarisi tanah seluas 20 km² dan lusinan budak. Setelah kematian ayahnya, dia bersekolah di Fredericksville Parish dekat Gordonsville, Virginia. Pada 1760 Jefferson masuk College of William & Mary di Williamsburg dan lulus dengan nilai tertinggi pada 1762. Jefferson seorang pelajar yang rajin dan cerdas, memiliki rasa ingin tahu yang besar dalam semua bidang ilmu. Mengikuti tradisi keluarganya ia sering belajar hingga lima belas jam dalam sehari. Lulus sekolah, dia bekerja sebagai pengacara yang menangani berbagai kasus di Virginia antara 1768 dan 1773. Pada 1772 Jefferson menikah dengan janda berusia 23 tahun Martha Wayles Skelton. Pasangan ini dikarunia enam anak. Martha meningg